Sabtu, 26 Desember 2015

Desember

Desember...

Bulan yang terakhir dalam kalender Masehi
Bulan dimana ayah saya dilahirkan
Bulan yang katanya di bursa saham ada "Santa Claus Rally" atau "Window Dressing".
Kalau menurut saya, bulan Desember merupakan bulan dimana saatnya kita instropeksi diri.

Instropeksi diri maksudnya ialah pada tahun ini pencapaian apa saja yang sudah diraih dari apa yang kita harapkan pada bulan Desember sebelumnya, terus hal-hal apa saja yang masih belum diraih atau hal-hal apa saja yang sudah diraih namun perlu ditingkatkan untuk tahun berikutnya.

Minggu, 20 Desember 2015

IHSG This Week

Minggu kemarin berita yang menjadi sorotan ialah kenaikan Fed Rate Resserve (FRR), dan akhirnya pada hari rabu Janet Yellen mengumumkan bahwa FRR naik sebesar 25bps atau menjadi 0,5%. Pengumuman naiknya FRR tersebut membuat para pelaku pasar  bernafas lega setelah digantungkan oleh Jannet dalam beberapa waktu belakangan ini. Dampaknya, pada perdagangan hari setelah diumumkannya FFR banyak indeks-indeks global yang mengalami penguatan, termasuk IHSG.

IHSG pada hari rabu dan kamis mengalami penguatan yang cukup tinggi. Lalu pada hari jumat mengalami koreksi yang cukup dalam, menurut saya hal ini disebabkan karena aksi profit taking setelah kenaikan yang tinggi pada hari rabu dan kamis, lalu juga didorong dari koreksi yang terjadi di beberapa indeks global.

Untuk minggu ini pergerakan IHSG akan sideways kecenderungan menguat dengan range S4337-R4630, sama seperti dengan minggu kemarin.



Berita sorotan untuk minggu ini hanya publikasi GDP Amerika Serikat kuartal 3 dan minggu ini akan ada libur natal, sehingga tidak banyak publikasi ekonomi.

Rekomendasi saham:
  • TLKM range buy 2900-3000
  • BMRI range buy 8700-8800
  • SRIL range buy 365-375

Disclaimer On

#UtampanScratch

Senin, 14 Desember 2015

Update IHSG

Hari ini IHSG ditutup turun di level 4.374,191 (0,44%), dengan asing melakukan net sell sebesar 457milyar di pasar reguler. IHSG pada hari ini juga sempat melewati batas support yang sudah saya perkirakan untuk minggu ini yaitu dilevel support 4.337, hari ini sempat menyentuh 4.330 pada awal perdagangan.


Secara umum pada minggu ini pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh bayang-bayang kenaikan Fed rate, lalu investor asing masih akan melakukan penjualan. Nilai tukar juga akan bertahan di 14ribuan. Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi Indeks saham Global, jika rata-rata indeks global mengalami kenaikan maka bukan tidak mungkin bahwa IHSG akan naik atau bisa dikatakan akan terjadi teknikal rebound sesaat, dan sebaliknya.

Jika berdasarkan grafik chart diatas, maka IHSG masih akan cenderung turun.
Turunnya grafik dari indikator MFI juga merupakan sinyal kalau IHSG masih akan berpeluang untuk turun, turunnya grafik MFI menandakan adanya penarikan dana yang terjadi di IHSG.

Jadi menurut saya support terdekat tidak berubah yaitu di level 4.337, lalu jika tembus cukup dalam maka support selanjutnya ada di level 4100.

Rekomendasi saham:
  • TLKM buy 2900
Disclaimer On

#UtampanScratch

Minggu, 13 Desember 2015

IHSG This Week

Pada minggu lalu IHSG drop ke level 4.394 dan sedikit melewati dari titik support yang di perkirakan pada minggu kemaren yaitu di level 4395. Minggu lalu juga terjadi nett foreign sell sebesar 1,1 Triliun di pasar reguler. Hal ini mengindikasikan turunnya IHSG pada minggu lalu di karenakan terkait dengan kenaikan FED rate pada minggu ini. Indikasi adanya aliran modal asing keluar ialah dilihat dari nilai tukar yang tembus ke 14ribu rupiah per dollar.

Pada minggu ini pergerakan IHSG akan dipengaruhi bayang-bayang pengumuman FED rate pada tanggal 17 Desember nanti.

IHSG sendiri akan bergerak pada rentang S4337-R4630


Berdasarkan indikator MFI yang semakin menurun mengindikasikan bahwa di IHSG sendiri pada minggu kemaren terjadi penarikan dana yang cukup besar, sehingga jika ini terjadi lanjutan akan melemahkan IHSG juga.

Lalu terjadi deathcross MA5 yang memotong kebawah terhadap MA20 MA50 dan MA100, yang mengindikasikan akan terjadi pelemahan lanjutan terjadi di IHSG.

Fokus berita ekonomi pada minggu ini diantaranya:

  • Ekspor, Impor, Trade Balance Indonesia (Selasa, 15 Desember)
  • Fed Interest rate Decision (Kamis, 17 Desember)
  • BI rate (Kamis, 17 Desember)
Rekomendasi Saham:
  • TLKM Buy 2900-2950
  • BMRI Buy 8500-8750
Disclaimer on

#UtampanScratch

Minggu, 06 Desember 2015

IHSG This Week

Minggu lalu IHSG sempat berada di posisi 4446 atau sudah tipis menembus pada titik support yang saya perkirakan.

Untuk minggu ini IHSG akan bergerak di rentang S4395 - R4630
Pada minggu lalu terjadi netselling oleh investor asing sebesar 1,8 Triliun. Berdasarkan pada chart diatas juga telah terjadi keluarnya aliran dana dengan melihat indikator MFI yang sedikit menurun untuk minggu kemaren.

Untuk minggu ini sendiri pergerakan IHSG kemungkinan besar dipengaruhi oleh indeks global. Jika secara keseluruhan indeks menghijau, maka IHSG juga kemungkinan akan ikut menghijau, dan sebaliknya.

Adapun beberapa publikasi kalender ekonomi yang harus dicermati yang memungkinkan untuk berpengaruh ke IHSG.

  • Laporan cadangan Devisa Indonesia.
  • Laporan GDP Jepang
  • Laporan Export, Import, dan Neraca Perdagangan Tiongkok
  • Laporan GDP Uni Eropa
  • Laporan CPI dan PPI Tiongkok
  • Laporan IP dan Retail Sales Tiongkok
Rekomendasi saham
  • WTON buy 850-870
  • INDF buy 5000-5100
  • BMRI buy 8500-8750
Disclaimer On

#UtampanScratch

Sabtu, 28 November 2015

IHSG This Week

Berdasarkan kalender ekonomo dari Investong.com, agenda ekonomi pada minggu ini lebih banyak publikasi GDP (qoq dan yoy) dari beberapa negara dan dari Uni Eropa. Lalu USA juga akan mempublikasikan data tingkat penangguran, Nonfarm Payroll, dan trade balance, publikasi data tersebut mungkin akan mempengaruhi pergerakan Indeks USA dan akan menjadi sinyal kepastian apakah Fed akan menaikan tingkat suku bunganya.  

Untuk Indonesia, agenda ekonominya hanya Publikasi laporan Inflasi (qoq dan yoy) yang pada bulan lalu mengalami deflasi. Jika bulan ini terjadi Deflasi juga, maka hal tersebut menandakan bahwa kurangnya daya beli masyarakat Indonesia dan menandakan juga tentang perlambatan ekonomi.

IHSG sendiri pada minggu kemaren menembus resist 4600, bukan tidak mungkin kalau pada bulan Desember nanti bisa menembus ke level 4700 yang didukung dengan adanya faktor Window Dressing dan Santa Clause effect.

So, untuk minggu ini sendiri IHSG akan bergerak di rentang S4450 - R4700.

Rekomendasi saham:

  • WSKT buy 1690
  • INDF buy 5400
  • KLBF buy 1360
Disclaimer On

#UtampanScratch


Senin, 23 November 2015

IHSG This Week

Weekend kemaren tidak sempat nulis analisis buat minggu ini karena padatnya kesibukan nganterin RI 1. So, here we go...

Menurut saya, minggu ini pergerakan IHSG cenderung akan dipengaruhi oleh sentimen dari pasar saham negara lain atau biasa disebut Major Stock Indices. Jika minggu ini pasar saham negara lain kompak memerah, maka bukan tidak mungkin IHSG akan ikut memerah.

Dari dalam negeri sendiri, mungkin pergerakan IHSG akan digerakan oleh asing. Hal tersebut dikarenakan pada minggu kemarin tampak bahwa IHSG sedang dalam masa fase mark-up (artinya asing atau Big Player sedang menaikan harga untuk memperoleh keuntungan). Sehingga untuk minggu ini mungkin fase mark-up tersebut akan berhenti.

Hal ini dikuatkan oleh pada perdagangan hari ini.
Dapat dilihat dari gambar diatas, pada penutupan perdagangan hari ini terlihat IHSG dipaksa untuk turun, dan terjadi Net Foreign Selling. Menurut saya ini adalah tahap awal kalau Big player akan menjual saham-sahamnya atau biasa disebut fase distribusi. Hal ini juga diperkuat oleh data MFI.

Berdasarkan indikator MFI terlihat pada perdagangan hari ini tidak terjadi kenaikan aliran dana masuk dan cenderung flat, bukan tidak mungkin untuk besok terjadi pembalikan arah atau yang berarti terjadinya dana keluar dari IHSG. Sehingga jika hal tersebut terjadi, maka IHSG akan turun.

Jadi untuk minggu ini pergerakan IHSG akan cenderung menurun untuk beberapa hari kedepan
Untuk rangenya masih sama yaitu di 4346-4600
Support terdekat di MA50 lalu Support kedua ada di level 4346
Resist terdekat ada di MA100 lalu Resist kedua ada di level 4700

Rekomendasi saham:

  • AKRA buy dibawah 6000
  • TLKM buy dibawah 2800
  • WSKT buy 1700

Disclaimer On

#UtampanScratch


Rabu, 18 November 2015

Peta Politik Partai di Indonesia Jangka Menengah

Pada Pemilu 2014 kemarin, peta politik partai di Indonesia dibagi menjadi dua kubu.

Pertama, kubu Koalisi Merah Putih (KMP) yang berisikan Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar, dan PBB. Kubu KMP  ini mendukung Prabowo dan Hatta Rajasa untuk menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu Presiden tahun 2014.

Kedua, kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang berisikan PDI-P, PKB, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan PKPI. Kubu KIH ini mendukung Jokowi dan Jusuf Kalla untuk menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu Presiden tahun 2014.

Awalnya dengan ada dua kubu tersebut saya berpikir bahwa nantinya sistem kepartai-an di Indonesia ini akan mengikuti sistem partai di USA. Dahulu di USA juga sama seperti kita, memiliki banyak partai, namun akhirnya partai-partai kecil tersebut mengkerucut sehingga tinggal tersisa dua partai besar saja yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik. 

Apakah nantinya di Indonesia juga seperti itu ? hmmm menurut saya sih bisa saja, tapi akan sangat membutuhkan waktu yang lama untuk menuju kesana.

Setelah pemilu 2014 kemarin ada beberapa fenomena dan perubahan manuver politik dari beberapa partai.

Pada beberapa bulan lalu tepatnya sekitar bulan September, PAN secara resmi mengumumkan bahwa mereka sekarang berpindah haluan menjadi bergabung dengan KIH. Hal ini juga akan menambah kekuatan KIH di gedung DPR senayan yang didominasi oleh KMP

Lalu sempat terjadi dualisme partai Golkar yaitu antara kubu ARB dan kubu Agung Laksono, namun pada akhirnya kubu ARB menang dan kedua kubu mendeklarasikan damai. Namun ada hal menarik sebenernya dalam dualisme partai Golkar ini. Menurut saya, jika nantinya kubu Agung Laksono yang berkuasa (dalam hal ini menang gugatan di pengadilan) bukan hal yang aneh jika nantinya Golkar akan keluar dari KMP dan bergabung ke KIH. Namun kenyataannya Partai Golkar tetap berada pada KMP.

PPP juga sempat terjadi dualisme partai antara kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy. Namun sampai sekarang saya juga kurang tahu kejelasan tentang konflik diantara keduanya.

Jadi, untuk waktu sekitar 2-3 tahun nanti menurut saya peta partai politik Indonesia tetap akan menjadi 2 poros utama, yaitu KIH dan KMP, tinggal kita lihat saja mana yang membelot ke kubu lawan mana akan tetap. Mungkin bisa aja kedua kubu kedatangan teman baru, seperti partainya Rhoma Irama yang bisa jadi ikut gabung ke KMP.

Dan hal yang saya tunggu adalah sikap partai Demokrat. Pada pemilu lalu, Partai Demokrat secara resmi tidak mendukung kubu manapun (ya walaupun beberapa petingginya mendukung KMP) dan menjadi partai oposisi bagi pemerintahan. Mungkin saja nantinya partai ini akan resmi mendukung salah satu kubu atau membuat koalisi baru. Ya kita lihat saja drama perpolitikan di Indonesia yang semakin ramai.

#UtampanScratch 






Selasa, 17 November 2015

Update pergerakan IHSG

Hari ini Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan bahwa BI rate tetap di level 7,5%. Padahal Pak JK menginginkan BI rate agar turun guna menstimulus pertumbuhan ekonomi tahun ini. Ya mungkin saja Pak Agus Marto dan orang-orang BI sudah memikirkan dengan matang kenapa BI rate tidak diturunkan dengan mempertimbangkan adanya ancaman dari luar negeri seperti Fed Rate yang akan naik. Menurut saya, BI rate mungkin turun setelah Fed Rate nantinya naik atau bisa juga nanti ketika perekonomian bisa stabil.

IHSG minggu ini mungkin akan lebih banyak dipengaruhi oleh pergerakan Indeks pasar saham global. 

Untuk rangenya masih sama seperti pada postingan sebelumnya yaitu 4346-4600. 
Support terdekat berada di MA50 (4436) lalu Support selanjutnya ada di level 4341
Resist terdekat ada di MA100 (4569) lalu Resist selanjutnya ada di level 4700

minggu ini masih mungkin akan naik, karena indikator MFI menunjukan adanya aliran dana yang masuk (meningkat)

Rekomendasi saham:
  • KLBF buy 1350
  • PGAS dan JSMR masih sama seperti postingan sebelumnya
Disclaimer On

#UtampanScratch

Sabtu, 14 November 2015

IHSG This Week

Pada penutupan minggu kemarin, seluruh pasar diseluruh dunia ditutup dengan turun semua kecuali Indonesia. Memerahnya pasar saham di seluruh dunia kemungkinan karena hampir pastinya kenaikan suku bunga FED pada bulan depan. Saya tidak begitu mengerti kenapa IHSG bergeraknya anomali tidak mengikuti pasar saham negara lain. Isu kepastian naiknya FED rate bulan depan sepertinya tidak membuat investor di Indonesia ketakutan ATAU pergerakan IHSG pada jumat kemarin merupakan aksi distribusi yang dilakukan oleh Bandar *who knows.

Untuk minggu ini sendiri pergerakan IHSG akan sideway di sekitar 4346-4600. Berdasarkan gambar dibawah ternyata IHSG masih ada utang gap di 4346, itulah kenapa saya meletakkan support di 4346.
Tampak terlihat juga bahwa IHSG sudah menyentuh titik support MA50. Lalu berdasarkan Money Flow Index (MFI) juga bahwa minggu kemarin banyak uang keluar di IHSG (ditandai denga MFI yang menurun) menandakan bahwa Bandar sedang melakukan distribusi. Jika MFI terus menurun, bukan tidak mungkin IHSG juga akan turun juga dan jika MFI perlahan mulai naik maka kemungkinan juga IHSG akan ikut naik.

Kalender untuk minggu ini yang menjadi sorotan: 
  • Ekspor-Impor dan Trade Balance Indonesia (senin)
  • keputusan BI rate (selasa)
  • CPI Amerika Serikat (selasa)

Rekomendasi saham:
  • PGAS buy 2615 - 2700, TP 2800
  • JSMR buy 4940 - 5000, TP 5200
Disclaimer On

#UtampanScratch

Senin, 09 November 2015

Update IHSG

Dalam beberapa hari ini (terhitung dari minggu kemarin) pergerakan IHSG digerakan cenderung oleh investor lokal. Sedangkan investor-investor asing bergerakannya cenderung kurang ditandai dengan volume yang kurang besar dan net sell foreign.

Secara teknikal pergerakan IHSG masih mungkin untuk bergerak kebawah dengan support di 4470 agar dapat menutup utang gap yang belum terlaksana. Jika Inter-market ditutup dengan penurunan juga, maka peluang IHSG untuk turun juga semakin besar. Sehingga investor sudah bisa nyicil sedikit untuk beli beberapa saham yang penurunannya sudah cukup dalam hari ini (seperti PGAS, WSKT, dan INDF). Sebenernya waktu yang pas untuk beli adalah ketika utang gap sudah terlunasi.

.

jika dilihat dari gambar diatas, candle ihsg untuk jangka pendek memiliki tiga bukit diatas (yang ditandai dengan garis lurus biru) yang tidak menutup kemungkinan akan ada terjadi koreksi dalam waktu dekat.

Disclaimer: On

#UtampanScratch

Sabtu, 07 November 2015

IHSG untuk minggu depan

Selamat Malam.
Kali ini saya akan mencoba untuk memulai menulis lagi, ya walaupun tulisan saya masih berantakan seperti hati ini *apasih -_-

Minggu ini ada beberapa laporan publikasi ekonomi yang menjadi fokus perhatian saya.

Pertama ialah publikasi laporan laju inflasi untuk bulan oktober. Hasilnya bahwa selama bulan oktober kemarin Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,08% (mom) atau 6,25% (yoy). Hal ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat di Indonesia rata-rata mengalami penurunan. Sehingga hal ini memungkinkan pada bulan ini Bank Indonesia untuk mulai menurunkan BI rate minimal sebesar 25bsp atau menjadi 7,25% untuk memulihkan daya beli masyarakat yang turun. Adanya deflasi ini juga dapat membuktikan bahwa anggaran pemerintah yang digelontorkan untuk meningkatkan perekonomian belum sepenuhnya terwujud. Ya memang untuk meningkatkan perekonomian suatu negara melalui jalur fiskal (anggaran pemerintah)  dampaknya tidak akan terasa pada tahun ini, mungkin saja baru terasa pada pertengahan tahun 2016. Maka dari itu, jika tidak ada masalah eksternal yang menghambat Indonesia tahun depan, saya rasa perekonomian Indonesia akan baik dan bangkit #Optimis.

Fokus kedua ialah publikasi laporan GDP Indonesia Kuartal ketiga. Hasilnya hmmm, menurut saya not bad lah, 4,73% (yoy) dan 3,21% (mom). Not bad disini ialah bahwa penurunan GDP Indonesia tidak parah yang di prediksi yaitu sebesar 4,67% (yoy), ya walaupun secara umum GDP Indonesia mengalami penurunan. Hal ini juga dapat menunjukan terjadinya perlambatan perekonomian Indonesia dalam jangka waktu pendek. Perkiraan saya untuk tahun ini sih GDP indonesia berkisar antara 4,8-4,9%, akan sangat beruntuk jika GDP indonesia bisa sampai 5%. Untuk kedepannya saya sangat optimis bahwa GDP Indonesia bisa tembus 6% lagi, mengingat akan banyak proyek-proyek infrastruktur yang akan berlangsung pada tahun depan.

Fokus ketiga ialah publikasi laporan Nonfarm Payrolls di Amerika Serikat. Hasilnya sangat mengejutkan yaitu sebesar 268.000 dan tingkat pengangguran turun menjadi 5% (sebelumnya 5,1%). Hasil ini sangat jauh diatas ekpektasi yang hanya sebesar 165.000. Hal ini salah satu indikasi bahwa perekonomian Amerika Serikat mulai bangkit, dan akan memberikan sinyal terhadap kenaikan FED rate lebih cepat. Kemungkinan besar sih akan naik pada bulan Maret, kalaupun dinaikkan pada bulan Desember nanti, mungkin akan terjadi sedikit guncangan bagi pasar saham Indonesia. Ya walaupun mau naik atau engga tampaknya Investor pasar saham Indonesia sudah bosen dengan rencana FED ini, Menurut saya sih akan terjadi guncangan jangka pendek kalau FED sampai menaikan tingkat suku bunganya.

So, untuk minggu depan pergerakan IHSG akan sideways dari 4600-4450, karena masih ada 2 utang gap yg belum tertutupi

Stock pick untuk minggu depan :

TLKM buy di rentang 2700-2730

JSMR buy di rentang 5000-5050

Disclaimer: on
#UtampanScratch

Jumat, 11 September 2015

Percakapan dengan ibu

Beberapa hari lalu ibu sempet nanya
Pertanyaannya gini: de mending jadi pedagang jual-beli baju atau jual-beli saham ?

Langsung gw jawab aja "ya kalau mau untung cepet ya jual-beli baju"
Sebenernya itu jawaban asal ceplos (ya mungkin karena kebiasaan gw yang emang ceplas-ceplos). Terus beberapa detik kemudian gw mikir lagi. Sebenernya lebih enak jadi jual-beli saham.

ya terus gw jawab lagi aja "eh lebih enak jual-beli saham deng, soalnya lebih likuid dan bisa dijual langsung. Kalau jual-beli baju kan misal pengen jual rugi mungkin agak sulit ketimbang jual-beli saham. Ya paling kalau jual-beli saham sulitnya di waktu nya, karena waktu transaksi saham kan hanya sesuai jam kerja aja.

nah percakapan itu membuka pemikiran gw tentang pasar saham. Sebenernya terjun ke dalam pasar saham menyenangkan juga, jika dibandingkan dengan menjadi pedagang jual-beli baju atau yg lainnya.

Karena berdagang di pasar saham sangat likuid, jika butuh duitnya untuk dicairkan bisa langsung. Kalau berdagang baju harus nawar-nawarin ke orang-orang, dan itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit atau dapat dikatakan transaction costnya besar. Paling itu sih yg bisa gw sampaikan keunggulan atau kemudahan yang ditawarkan di pasar saham, sebetulnya masih banyak lagi tapi gw agak males untuk membelinya. Mungkin bisa nanya langsung aja kalau mau belajar wkwkw.

Ya mungkin kesulitan di pasar saham itu sulit untuk menahan nafsu tidak serakah dan depresi ketika harga saham anjlok heheh ya memang mengontrol psikologi dan management resiko di dalam pasar saham sangat penting.

#UtampanScratch

Sabtu, 18 Juli 2015

Ekonomi Indonesia Tahun Ini

Gara gara postingan sebelum ini, saya jadi ingin membahas tentang perekonomian Indonesia tahun ini, ya walaupun ini hanya pendapat dalam pandangan saya.

oke, bingung juga harus mulai dari mana hahaha..

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menurut saya masih di kisaran 4,9%-5,2%, akan sangat bagus jika bisa menyentuh angka yang sama seperti tahun kemarin, mengingat tahun ini banyak sentimen dalam negeri maupun luar negeri yang sangat memberatkan pertumbuhan Indonesia 

Sentimen yang akan paling mempengaruhi ialah kenaikan tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat ( Fedrate). Simpang siurnya kenaikan suku bunga ini yang membuat pelaku ekonomi dunia bimbang, pasalnya Chairman Fed yaitu ibu Jannet Yellen tidak bisa memastikan kapan kenaikan suku bunga itu akan dilakukan. Tapi pada pidato ibu Yellen minggu ini mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga terjadi pada akhir tahun, kalau menurut saya mungkin sekitar bulan september atau oktober. Ya kita lihat saja apakah dapat begitu signifikan mempengaruhi perumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini, yang jelas pasti akan signifikan mempengaruhi IHSG dalam jangka pendek.

Selanjutnya hal yang dapat memberatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah harga-harga komoditas. Ya, karena indonesia penuh dengan kekayaan alam baik itu fosil maupun botani. Dan komoditas merupakan faktor kunci utama pendorong bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Komoditas juga merupakan faktor terbesar dalam komponen ekspor Indonesia, terutama komoditas batu bara dan CPO. Nah menurut saya, jika tahun ini harga batubara dunia tidak bisa naik secara signifikan, mungkin pertumbuhan ekonomi indonesia tidak akan jauh berbeda dari tahun sebelumnya, walaupun smelter sudah dibangun (karena ada larangan tidak boleh ada ekspor bijih mentah batu bara, sehingga perusahaan harus mendirikan smelter untuk mengolah batu bara mentah) tidak akan membawa angin segar kepada iklim ekonomi Indonesia. Karena akan percuma jika produksi tinggi tapi di pasar International tidak ada yang mau beli, maka hal tersebut akan sia-sia. Maka dari itu, kenaikan harga batu bara international merupakan hal penting bagi perekonomian Indonesia. Hal serupa juga harus terjadi pada komoditas CPO, karena indonesia merupakan ekportir terbesar untuk CPO (ya walaupun saya juga kurang tahu seberapa besar pastinya hahaha..)

Menurut pandangan saya, kebijakan pembangunan infrastruktur yang dikeluarkan presiden Jokowi utnuk tahun ini kurang mempengaruhi kepada pertumbuhan ekonomi. Karena ketika program jokowi itu diluncurkan, pasti tidak langsung dilaksanakan, karena semua butuh proses dan belum lagi pasti ada birokrasi yang menghambat. Sehingga adanya pembangunan infrastruktur tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sekitar tahun depan atau 2 tahun lagi. 

Reshuffle kabinet juga merupakan sentimen penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, mungkin perlu tulisan khusus untuk membahas ini.

Lalu hal yang harus diperhatikan juga perekonomian dunia. Tiongkok menjadi sorotan penting karena ekonom memperkirakan tahun ini ekonomi cina akan melambat. Namun, pada kuartal kedua ini pertumbuhan china kembali ke 7%, diharapkan perekonomian Tiongkok minimal untuk stabil pertumbuhan ekonominya. Jepang untuk tahun ini masih akan melawan deflasinya, walaupun BoJ sudah beberapa kali mengeluarkan stimulus ekonomi, namun dampaknya masih belum terlihat. Menurut saya, stimulus yang dikeluarkan BoJ berupa aliran dana segar sebenarnya tidak mengalir di negara Jepang sendiri, Investor kemungkinan menyalurkan dananya ke negara-negara yang lebih menguntungkan seperti Indonesia. Hal serupa mungkin terjadi juga dengan stimulus yang dikeluarkan ECB di Eropa, investor kemungkinan mengalirkan dana yang diberikan ECB ke negara-negara berkembang karena menghasilkan return yang lebih tinggi. Bayang-bayang Yunani juga menjadi faktor investor untuk menanamkan modal di Eropa. Sehingga mungkin ini akan menguntungkan Indonesia sebagai pelabuhan bagi Investor Jepang dan Eropa, karena memiliki iklim Investasi yang cukup baik dibanding negara-negara Emerging Market.

Jadi, untuk tahun ini perekonomian Indonesia dihadapkan dengan berbagai sentimen yang mungkin terjadi. Dalam pandangan saya, saya optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melampaui dari tahun 2014, karena Indonesia memiliki potensi yang besar seperti Tiongkok dan India.

#UtampanScratch


IHSG untuk minggu depan dan watchlist

Minggu ini tampaknya isu tentang bailout Yunani dan meletusnya gelembung dari indeks pasar saham Tiongkok sudah mulai reda. Untuk Yunani sendiri (sepintas saya baca di suatu koran online) sepertinya parlemen menyetujui untuk menerima dana bantuan dari Uni Eropa untuk membayar hutang ke IMF. Hal tersebut menurut beberapa analis yang menyebabkan beberapa indeks pasar saham Amerika Serikat merangkak naik tipis pada penutupan perdagangan minggu ini, indeks yang ditutup menguat yaitu NASDAQ dan S&P 500, sedangkan DJIA ditutup melemah.


Meletusnya bubble price di indeks pasar saham tiongkok pun sepertinya mulai mereda. Stimulus yang dikeluarkan pemerintah Tiongkok untuk meredam aksi penjualan besar-besaran oleh investor Tiongkok tampak berhasil jika dilihat dari harga penutupan pada akhir perdagangan minggu ini. Indeks pasar saham Tiongkok ditutup menguat sebesar 3%. Hal tersebut merupakan awal yang baik mengingat jika aksi penjualan besar-besaran oleh investor terus berlangsung, maka akan berdampak mempengaruhi indeks pasar saham di seluruh dunia untuk jangka pendek.

Isu yang mungkin hangat untuk minggu depan ialah laporan GDP kuartal kedua yang dikeluarkan BPS (Badan Pusat Statistik). Jika GDP melebihi dari kuartal satu atau sekitar 4,8%-5%, hal tersebut akan berdampak positif ke pasar saham, akan memungkinkan juga ekspektasi investor terhadap perekonomian Indonesia untuk tahun ini. Bukan hal yang tidak mungkin nantinya dana yang besar dari investor asing akan masuk ke pasar saham indonesia dalam waktu dekat. Namun hal berbeda terjadi jika GDP kuartal kedua dibawah dari GDP kuartal pertama atau berkisar lebih kecil dari 4,7%, maka para analis ekonomi asing maupun lokal bisa saja menurunkan lagi target pertumbuhan Indonesia tahun ini menjadi 5% atau bahkan dibawah 5%. Dampak ke pasar saham dalam jangka pendek mungkin akan menurunkan IHSG mencapai titik support paling bawah sekitar 4500. Dalam jangka pendek juga akan menyebabkan capital outflow karena investor asing akan menarik dana dari pasar saham untuk sementara waktu hingga iklim ekonomi Indonesia mulai membaik. 

So, untuk pergerakan IHSG minggu depan mungkin ga jauh beda dengan minggu kemarin, masih bergerak di kisaran 4825-5000, jika tembus support 4825 maka support terdekat berada di 4700, jika tembus resist 5000 maka resist terdekat di 5100.




Watch list minggu depan :

SSMS masih seperti minggu kemarin, range 1850-2000, kalau bisa tembus MA 50 maka akan melanjutkan ke harga 2200. Bisa beli diharga 1850-1935 dengan TP 2100. Untuk minggu ini sendiri SSMS di akumulasi oleh broker asing cukup besar .

PWON, GIAA, dan TLKM analisisnya masih sama seperti minggu kemarin dan bisa lihat disini 

EXCL merupakan target yang menarik jika dilihat dari chart

Indikator MACD menunjukan tanda-tanda golden cross, jadi bisa beli di harga sekarang yaitu 3280. Lalu indikator MFI juga menunjukan peningkatan aliran masuk dana ke saham EXCL ini. Jika dilihat dari broker yang beli dari 2 minggu kebelakang, saham EXCL ini diakumulasi oleh Deutche Bank Securities, namun banyak dijual oleh saham Credite Suisse, Morgan Stanley, dan Citigrup


INDF pergerakan minggu ini cukup menarik karena turun cukup dalam, mungkin minggu depan saya akan antre beli diharga closing pada minggu ini yaitu di harga 6225. TP terdekat berada di harga 6500. Pada perdagangan hari terakhir minggu ini, saham INDF juga diakumulasi asing cukup banyak.


Mungkin sekian pembahasan untuk minggu ini
*Disclaimer on
#UtampanScratch



Sabtu, 11 Juli 2015

Watchlist dan Pergerakan IHSG untuk minggu depan

Beberapa minggu ini pasar dihangatkan dengan isu hutang Yunani yang jatuh tempo dan turunnya pasar saham Tiongkok yang mencapai 30% dalam 1 bulan kebelakang. Perdagangan hari terakhir yaitu tanggal 10 juli 2015, tampaknya kedua isu tersebut sekarang mulai mereda. 

Pertama, kekhawatiran pelaku ekonomi global akan ketidak-pastian dari hutang yunani mulai menunjukan titik terang. Proposal hutang yang diajukan oleh PM yunani pada jumat kemarin dikabarkan disetujui oleh parlemen Yunani, proposal tersebut berisi tentang permintaan dana talangan dari ECB untuk membayar hutang kepada IMF dengan syarat bahwa Yunani harus menurunkan pengeluaran pemerintahnya artinya Yunani harus menghemat setiap tahun guna membayar hutangnya. Isu ini menyebabkan indeks amerika dan eropa pada penutupan perdagangan terakhir naik cukup tinggi. 

Kedua, isu terkait turunnya indeks pasar saham tiongkok yang cukup dalam menjadi fokus khusus bagi pelaku ekonomi dunia. Karena dalam 1 bulan terakhir indeks pasar saham tiongkok sudah turun kurang lebih sebesar 30%. Hal tersebut mengindikasikan ekpektasi terhadap perekonomian Tiongkok yang melambat. Jika indeks pasar saham tiongkok terus melanjutkan penurunan maka mungkin akan terjadi shock kecil di pasar saham dunia termasuk Indonesia. Pada perdagangan hari terakhir menunjukkan terjadi penguatan di indeks pasar saham tiongkok, hal tersebut membuat investor cukup tenang karena diharapkan pada minggu depan indeks pasar saham tiongkok meneruskan penguatan.

Jadi untuk minggu depan pergerakan IHSG mungkin akan fokus dipengaruhi dari indeks pasar saham tiongkok, karena jika penurunan terus berlanjut akan berdampak pada pasar saham di seluruh dunia. Untuk isu tentang hutang yunani mungkin tidak begitu dominan untuk minggu depan, mengingat jika yunani sampai di bail-out maka dampaknya kurang berpengaruh terhadap Indonesia. 

Range untuk IHSG minggu depan 4835-5000, jika bisa tembus 5000 maka kemungkinan akan kembali ke jalur bullish.

Chart IHSG




Watch List Untuk Minggu Depan

SSMS dengan range 1850-2000, kalau bisa tembus MA50 maka akan melanjutkan ke harga 2200. bisa beli diharga 1850-1935 dengan TP 2100


PWON dengan range 400-450, kala tembus MA50 maka bisa melanjutkan penguatan ke harga 500


ICBP sebenernya ngarep kembali lagi ke harga 10ribuan, masuk watchlist karena menanti diharga segitu hehe


GIAA untuk minggu depan cenderung menguat mengingat adanya aliran masuk uang dari indikator MFI, bisa buy diharga 425-430 dengan TP 450


TELE buy range 940-960, dengan TP 1000

Minggu depan tampaknya TLKM turun dlu kalau dilihat dr MACD, buy range diharga 2700an 




*Diclaimer on
#Utampan

Sabtu, 28 Maret 2015

Coretan Pertama


Dahulu saya pernah menulis tulisan di salah satu media social blogging juga. Ya ini untuk memulai blog baru yang saya bikin aja hehe.




Dalam ekonomi sistem nilai tukar mata uang itu dibagi menjadi 2, yaitu floating exchange rate dan fixed exchange rate.
Kalau floating exchange rate itu sisterm nilai tukar mata uang dalam suatu negara diserahin pada pasar, jadi dilihat dari permintaan dan penawaran akan mata uang tersebut. Contohnya, misalkan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar itu Rp 9.000/USD, nilai itu bisa berubah naik atau turun ditentukan dari permintaan dan penawaran akan kurs mata uang tersebut.
Kalau fixed exchange rate itusistem nilai tukar mata uang dalam suatu negara ditentukan oleh pemerintah, jadi pemerintah yang menentukan dengan suatu kebijakan untuk menetapkan berapa nilai kurs mata uangnya. Misalkan nilai tukar rupiah terhadap dollar 9.000/USD, maka nilai tersebut bisa berubah jika pemerintah mengeluarkan kebijakan, berbeda dengan floating exchange rate yang perubahannya ditentukan dari penawaran dan permintaan pasar valas
Kedua sistem nilai tukar tersebut ada kelebihan dan kekurangannya, setiap negara boleh memilih sistem mana yang dipakai. Nah kalau di negara yang kita cintai ini yaitu INDONESIA, kita memakai kedua sistem tersebut, curang kan ? Sebenernya sih ga curang, memang lebih baik kedua sistem tersebut harus digabung untuk bisa menstabilkan pasar nilai tukar/valas dan menciptakan kekuatan yang dahsyat supaya bisa menaklukan negara-negara huahahahahah! <—— oke ini berlebihan -__-.
Kalau di Indonesia sistem floating dipakai saat ekonomi dan pasar valas lagi stabil, jadi naik turunnya exchange rate tidak terlalu ekstrim. Tapi jika sedang terjadi krisis seperti tahun ‘98 maka pemerintah harus mengambil intervensi melalui BI agar nilai mata uang rupiah tidak terpuruk dan mengalami super depresiasi, nah saat itulah sistem fixed exchange rate digunakan
Contoh kasus baru terjadi beberapa bulan ini, saat nilai tukar rupiah masih adem ayem sekitar 9.xxx/USD karena adanya defisit neraca berjalan indonesia, menyebabkan nilai tukar rupiah merosot tembus ke level 10.xxx/USD. Oke pada saat itu gw masih memperkirakan rupiah ga akan tembus ke level 10.430/USD karena menurut gw BI tau apa yg harus dilakukan, dan ternyata dugaan gw salah. Rupiah malah tembus ke level 11.xxx/USD, “omaygod, are you drunk BI ?” “forex emang keras bos!” yak mungkin itu kata-kata yg bisa gw sampaikan. BI seolah-olah tidak terlalu memperkirakan bahwa nilai mata uang rupiah tidak akan terperosok hingga 11.000/USD. Pemerintah melalui BI baru melakukan intervensi kalau tidak salah setelah rupiah udah mencapai level 10.6xx/USD dan setelah BI melakukan intervensi nilai tukar rupiah malah nembus hampir ke level 12.000/USD ya karena memang kebijakan suatu pemerintah ga akan langsung kerasa.
Menurut gw sih intervensi BI telat, #IMHO karena jika BI dan atau pemerintah lebih cepat tanggap mengeluarkan kebijakan/intervensi mungkin rupiah ga akan msh di level 11.xxx/USD untuk sekarang, dan jika intervensi pemerintah ini kurang efektif maka level 11.xxx/USD akan menjadi keseimbangan baru
*maaf jika ada salah kata, makna, dan pengertian
#UtampanScratch