Rabu, 18 November 2015

Peta Politik Partai di Indonesia Jangka Menengah

Pada Pemilu 2014 kemarin, peta politik partai di Indonesia dibagi menjadi dua kubu.

Pertama, kubu Koalisi Merah Putih (KMP) yang berisikan Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar, dan PBB. Kubu KMP  ini mendukung Prabowo dan Hatta Rajasa untuk menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu Presiden tahun 2014.

Kedua, kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang berisikan PDI-P, PKB, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan PKPI. Kubu KIH ini mendukung Jokowi dan Jusuf Kalla untuk menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu Presiden tahun 2014.

Awalnya dengan ada dua kubu tersebut saya berpikir bahwa nantinya sistem kepartai-an di Indonesia ini akan mengikuti sistem partai di USA. Dahulu di USA juga sama seperti kita, memiliki banyak partai, namun akhirnya partai-partai kecil tersebut mengkerucut sehingga tinggal tersisa dua partai besar saja yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik. 

Apakah nantinya di Indonesia juga seperti itu ? hmmm menurut saya sih bisa saja, tapi akan sangat membutuhkan waktu yang lama untuk menuju kesana.

Setelah pemilu 2014 kemarin ada beberapa fenomena dan perubahan manuver politik dari beberapa partai.

Pada beberapa bulan lalu tepatnya sekitar bulan September, PAN secara resmi mengumumkan bahwa mereka sekarang berpindah haluan menjadi bergabung dengan KIH. Hal ini juga akan menambah kekuatan KIH di gedung DPR senayan yang didominasi oleh KMP

Lalu sempat terjadi dualisme partai Golkar yaitu antara kubu ARB dan kubu Agung Laksono, namun pada akhirnya kubu ARB menang dan kedua kubu mendeklarasikan damai. Namun ada hal menarik sebenernya dalam dualisme partai Golkar ini. Menurut saya, jika nantinya kubu Agung Laksono yang berkuasa (dalam hal ini menang gugatan di pengadilan) bukan hal yang aneh jika nantinya Golkar akan keluar dari KMP dan bergabung ke KIH. Namun kenyataannya Partai Golkar tetap berada pada KMP.

PPP juga sempat terjadi dualisme partai antara kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy. Namun sampai sekarang saya juga kurang tahu kejelasan tentang konflik diantara keduanya.

Jadi, untuk waktu sekitar 2-3 tahun nanti menurut saya peta partai politik Indonesia tetap akan menjadi 2 poros utama, yaitu KIH dan KMP, tinggal kita lihat saja mana yang membelot ke kubu lawan mana akan tetap. Mungkin bisa aja kedua kubu kedatangan teman baru, seperti partainya Rhoma Irama yang bisa jadi ikut gabung ke KMP.

Dan hal yang saya tunggu adalah sikap partai Demokrat. Pada pemilu lalu, Partai Demokrat secara resmi tidak mendukung kubu manapun (ya walaupun beberapa petingginya mendukung KMP) dan menjadi partai oposisi bagi pemerintahan. Mungkin saja nantinya partai ini akan resmi mendukung salah satu kubu atau membuat koalisi baru. Ya kita lihat saja drama perpolitikan di Indonesia yang semakin ramai.

#UtampanScratch 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar