Jumat, 11 September 2015

Percakapan dengan ibu

Beberapa hari lalu ibu sempet nanya
Pertanyaannya gini: de mending jadi pedagang jual-beli baju atau jual-beli saham ?

Langsung gw jawab aja "ya kalau mau untung cepet ya jual-beli baju"
Sebenernya itu jawaban asal ceplos (ya mungkin karena kebiasaan gw yang emang ceplas-ceplos). Terus beberapa detik kemudian gw mikir lagi. Sebenernya lebih enak jadi jual-beli saham.

ya terus gw jawab lagi aja "eh lebih enak jual-beli saham deng, soalnya lebih likuid dan bisa dijual langsung. Kalau jual-beli baju kan misal pengen jual rugi mungkin agak sulit ketimbang jual-beli saham. Ya paling kalau jual-beli saham sulitnya di waktu nya, karena waktu transaksi saham kan hanya sesuai jam kerja aja.

nah percakapan itu membuka pemikiran gw tentang pasar saham. Sebenernya terjun ke dalam pasar saham menyenangkan juga, jika dibandingkan dengan menjadi pedagang jual-beli baju atau yg lainnya.

Karena berdagang di pasar saham sangat likuid, jika butuh duitnya untuk dicairkan bisa langsung. Kalau berdagang baju harus nawar-nawarin ke orang-orang, dan itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit atau dapat dikatakan transaction costnya besar. Paling itu sih yg bisa gw sampaikan keunggulan atau kemudahan yang ditawarkan di pasar saham, sebetulnya masih banyak lagi tapi gw agak males untuk membelinya. Mungkin bisa nanya langsung aja kalau mau belajar wkwkw.

Ya mungkin kesulitan di pasar saham itu sulit untuk menahan nafsu tidak serakah dan depresi ketika harga saham anjlok heheh ya memang mengontrol psikologi dan management resiko di dalam pasar saham sangat penting.

#UtampanScratch